Jalan Lingkar Timur Jatigede sepanjang 18 km sudah tersambung. Di sepanjang jalan yang menghubungkan Kecamatan Jatigede dengan Jatinunggal dan melintasi empat desa pemandangan sangat luar biasa. Sejauh mata memandang terlihat hamparan Bendungan Jatigede.
Tersambungnya jalan Lingkar Timur Jatigede ini membuat empat desa di Kecamatan Jatigede tak terpencil lagi.
Desa-desa yang sebelumnya ada di pelosok Sumedang itu kini berada di pinggir jalan yang lebar dan mulus.
Desa itu adalah Desa Jemah, Ciranggem, Cisampih dan Mekarasih.
“Blok Panyiriban, Desa Mekarasih, Jatigede yang merupakan relokasi warga asal genangan Bendungan Jatigede sebelumnya terpencil berada di pelosok tapi kini persis berada di pinggir jalan,” kata Ujang Tedi (38), warga Desa Mekarasih yang rumahnya di ujung perbatasan Mekarasih dengan Desa Ciranggem, Sabtu (03/01/2020).
Jalan Lingkar Timur Jatigede membentang mulai dari pertigaan Jalan Tolengas-Jatigede di Desa Cijeungjing sampai ke Kecamatan Jatinunggal.
Warga setempat banyak yang membuat warung-warung di di pinggir jalan di blok Panenjoan. Di kawasan ini hamparan Bendungan Jatigede terlihat jelas.
Pulau-pulau kecil bermunculan dan di ujung barat Gunung Tampomas tampak menjulang.
Pemandangan dengan hamparan Bendungan Jatigede terlihat sampai ke Desa Ciranggem dan Mekarasih. Di Desa Ciranggem bahkan lokasi pesisir bendungan lebih dekat.
“Pesona Jatigede sangat indah terlihat di PANENJOAN dan PUNCAK PERMATA yang dimana menjadi tempat rekreasi warga Sumedang yang terletak di jalan Lingkar Timur bendungan Jatigede.
Pulau-pulau kecil bermunculan dan di ujung barat Gunung Tampomas tampak menjulang.
Pemandangan dengan hamparan Bendungan Jatigede terlihat sampai ke Desa Ciranggem dan Mekarasih. Di Desa Ciranggem bahkan lokasi pesisir bendungan lebih dekat.
“Pesona Jatigede sangat indah terlihat di PANENJOAN dan PUNCAK PERMATA yang dimana menjadi tempat rekreasi warga Sumedang yang terletak di jalan Lingkar Timur bendungan Jatigede.